(Tanggapan berita Di Bekasi, Ribuan Koperasi Mati Suri, Pos Kota Online, 18 Maret 2010)
Ribuan koperasi di Kabupaten Bekasi mati suri karena tak mendapat pembinaan yang memadai dari dewan koperasi daerah. Di sela-sela seminar koperasi yang diselenggarakan Dewan Koperasi Nasional Daerah (Dekopimda) Kabupaten Bekasi, Kamis (18/3/2010), para pengurus koperasi menyampaikan keluhannya terhadap Dekopima yamg selama bertahun-tahun tak pernah mendapatkan pembinaann
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewkopimda Kabupaten Bekasi, Ayit Prayitno, menyatakan siap membenahi koperasi. Ayit mengungkapkan, pemerintah dan swasta menyediakan anggaran cukup besar bagi pembinaan koperasi. Namun karena kekurang-pahaman koperasi, dana tersebut akhirnya tak pernah dijemput.
Jadi teringat saat menjadi ketua koperasi karyawan sebuah perusahaan jepang di Cikarang. Ketika mengurus akta perubahan, saya mendapatkan penjelasan bahwa pembinaan koperasi akan dilakukan kepada seluruh koperasi yang ada, termasuk koperasi karyawan. Ini saya alami lebih dari 4 tahun yang lalu.
Maka membaca berita ini, saya menyimpulkan bahwa apa yang dikatakan oleh petugas yang saya hubungi dulu belum terealisasi. Saat itu mereka berjanji akan berbenah. Lebih giat membina koperasi. Kini 4 tahun kemudian, saya membaca berita di atas. Empat tahun bukan waktu yang singkat. Ternyata kini ditemukan banyak koperasi yang tak tersentuh pembinaan.
Ketua Dewkopimda Kabupaten Bekasi, Ayit Prayitno mengungkapkan, bahwa pemerintah dan swasta menyediakan anggaran cukup besar bagi pembinaan koperasi. Namun karena kekurang-pahaman koperasi, dana tersebut akhirnya tak pernah dijemput.
Tugas siapa sebenarnya menyalurkan dana yang cukup besar bagi pembinaan dan kemajuan koperasi itu? Kalau masyarakat koperasi tahu, pastilah mereka menjemput dana itu. Akses informasi perlu dibuka lebar-lebar sehingga koperasi bisa mendapatkan haknya. Seharusnya pemerintah pro aktif menghubungi para pengurus koperasi agar mamanfaatkan dana yang tersedia. Karena kemajuan koperasi, akan menjadi kemajuan ekonomi rakyat juga. Bukankan koperasi adalah soko guru ekonomi bangsa Indonesia?
0 comments:
Posting Komentar