CikarangNews6 - Tanggul di Kampung Kedungbongkor, Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi kembali jebol akibat terjangan air Sungai Citarum. Meski luapan air kali Citarum mulai surut dan kini ketinggian tinggal satu meter, namun dampak dari luapan Sungai Citarum lalu masih merendam 400 hektar sawah dan 2.700 hektar tambak.
Sekretaris Desa Pantai Bakti Nuryaman kepada "PRLM", Selasa (25/5) menuturkan, jebolnya tanggul, disebabkan perbaikan yang dilakukan pascabanjir Maret lalu tidak sempurna. Sebenarnya, tanggul di Kampung Kedungbongkar memang sudah pernah jebol, lalu hanya ditambal pakai tumpukan karung pasir saja.
”Tanggulnya kan cuma diperbaiki dengan karung-karung tanah saja, tentu saja tidak kuat. Mana janji dewan kabupaten dan provinsi yang bakal memberikan anggaran tanggap darurat buat pembangunan tanggul. Hingga kini belum juga ada realisasinya. Malahan sudah jebol lagi tanggulnya,” katanya.
Menurut Nuryaman, selain tanggul di Kampung Kedungbongkar, tanggul lain yang jebol terdapat di tiga titik lagi, yaitu di RT 08, RT 07, RT 03 Kampung Jogol. Akibat jebolnya tanggul tersebut maka berdampak pada tujuh kampung, yaitu Kampung Bungin, Kedungbongkor, Kedungcinde, Bendungan, Singkil, Biyombong dan Jogol.
Sementara anggota Komisi C DPRD Kab. Bekasi, Taih Minarno, menepis tudingan warga, jika dewan dianggap tak bertanggung jawab. Ia justru gantian menuding Dinas Binamarga tak bertanggung jawab karena tidak respon untuk membawa alat beratnya ke lokasi sejak banjir Maret lalu.
”Kalau Binamarga tidak mau menurunkan alat beratnya untuk melakukan penambalan pada tanggul yang jebol. Nanti, Komisi C bakal menyewa beko itu untuk digunakan di Muaragembong,” katanya.
Sumber: Pikiran Rakyat Online
Sumber: Pikiran Rakyat Online